.Feast: Dari “Membangun” ke “Menghancurkan”, Musik Mereka Menjadi Medium Perlawanan
Bagi banyak anak muda di Indonesia, .Feast bukan cuma band. Mereka adalah corong suara untuk berbagai keresahan sosial dan politik yang sering kali sulit diungkapkan. Setelah hampir satu dekade berkarier di industri musik, mereka sukses membangun basis penggemar loyal yang dikenal sebagai "Kelelawar".
Kini, energi perlawanan yang puitis sekaligus politis itu siap meledak di Solo dalam gelaran PROJEK-D VOL.4.
Awal Mula Perlawanan Lewat Musik
Sejak awal kemunculannya, .Feast sudah dikenal sebagai fenomena yang berani menggabungkan musik dengan kritik tajam. Debut mereka lewat single Camkan (2014) dan Sectumsempra (2015) langsung mencuri perhatian karena liriknya yang keras, menyuarakan isu kebebasan beragama dan intoleransi di Indonesia. Kutipan ikonik mereka, “Ritualmu, urusanmu. Ritualku, urusanku,” menjadi bukti nyali besar mereka mengangkat topik sensitif ke ruang publik.
Langkah mereka berlanjut dengan album MULTIVERSES (2017), sebuah karya konseptual yang menggabungkan fiksi ilmiah dengan realitas sosial-politik masa kini. Dengan sentuhan rock, pop, hingga elektronik, serta kolaborasi lintas genre bersama Bam Mastro, Oscar Lolang, dan Ramengvrl, album ini menegaskan posisi mereka sebagai musisi yang relevan dan inovatif.
Fase Baru: ‘Membangun & Menghancurkan’
Perjalanan terbaru .Feast ditandai dengan album "Membangun & Menghancurkan" yang dirilis pada 30 Agustus 2024. Album ini menjadi tonggak penting karena dirilis dengan formasi baru setelah band ini melewati berbagai dinamika internal, bahkan sempat dikabarkan akan bubar.
Menariknya, album ini membawa perubahan besar dalam lirik mereka. Jika sebelumnya .Feast lantang mengkritik isu eksternal, kini mereka lebih fokus pada pengalaman personal. Tema-tema seperti menjadi orang tua, kematian, hedonisme, dan kebencian diri menjadi cerminan jujur dari fase kehidupan para personilnya yang memasuki usia 30-an.
Konser Spektakuler yang Jadi Panggung Seni
Untuk merayakan album barunya, .Feast menggelar konser "Pertunjukan Membangun & Menghancurkan" di Jakarta International Velodrome pada Sabtu, 31 Mei 2025. Pertunjukan ini bukan sekadar konser biasa, melainkan sebuah pertunjukan seni yang memukau.
Para "Kelelawar" yang hadir disuguhi penampilan marching band, koreografi teatrikal, dan permainan visual yang menggambarkan siklus emosi: dari harapan, kemarahan, hingga pembebasan. Dibuka dengan lagu Membangun, konser ini membawa penonton ke dalam sebuah narasi yang kuat, menghancurkan batas antara musik, teater, dan kritik sosial. Lagu-lagu seperti Gugatan Rakyat Semesta dan Tarian Penghancur Raya tidak hanya membuat penonton berdansa, tetapi juga berpikir kritis.
Jangan Lewatkan Aksi Mereka di Solo!
Setelah sukses di Jakarta, kini giliran publik Solo yang akan menyaksikan bagaimana .Feast mengubah panggung menjadi arena perlawanan yang puitis dan politis. Mereka akan tampil di hari pertama PROJEK-D VOL.4, pada hari Sabtu, 30 Agustus 2025. Ini adalah kesempatan untuk merasakan langsung energi besar dari sebuah band yang terus berevolusi dan menyuarakan apa yang penting.